Saifullah Idris, Di
sekolah, Guru adalah sebagai model yang selalu menjadi teladan bagi
murid-muridnya, baik keilmuannya, sikap, tingkah lakunya dan
kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan guru baik didalam kelas maupun diluar kelas.
Dalam perspektif lslam, guru sebagai penyambung lidah para rasul dan nabi dalam
mentransfer nilai-nilai, baik nilai agama, budaya dan lain-lain. Pekerjaan guru adalah
pekerjaan yang sangat mulia.
Sebagai
seorang teladan yang memiliki tugas
yang sangat mulia dan menjadi model bagi murid-muridnya di sekolah, maka
seorang guru juga di wajibkan untuk memiliki
kompetensi-kompetensi yang membuat guru itu lebih bermartabat baik dalam pandangan muridnya, teman
sejawat, atasan , karyawan dan
masyarakat secara lebih luas. Kompetensi-kompetensi itu, diantaranya adalah kompetensi pedagogik, kompetensi keperibadian,
kompetensi profesional dan kompetensi sosial.Dengan demikian, implementasi pendidikan disekolah
merupakan suatu kewajiban dan melekat pada pribadi guru itu sendiri. Mengingat nilai
karakter bangsa merupakan nilai-nilai karakter manusia
itu sendiri atau dalam hal ini adalah nilai-nilai karakter manusia Indonesia
seutuhnya. Nilai karakter ini
muncul pada seluruh komponen bangsa sehingga memiliki nilai karakter. Dengan kata lain perlunya memiliki suatu perilaku kolektif kebangsaan yang baik-unik
yang tercermin dalam kesadaran, pemahaman, rasa, karsa dan perilaku berbangsa
dan bernegara dari hasil olah pikir, olah hati, olah
karsa, olah rasa serta olah raga seseorang atau sekelompok orang bangsa
Indonesia. Dengan demikian ada beberapa nilai karakter yang berlandaskan agama,
budaya bangsa, Pancasila dan Tujuan Pendidikan nasional Indonesia.
Semua nilai-nilai
tersebut diapresiasikan dalam bentuk inovasi yang kreatif karena apabila suatu
nilai apabila tidak disalurkan secara inovatif-kreatif, nilai tersebut tidak
bermakna apa-apa atau tidak bernilai, sehingga transfer of values mengalami
stagnasi. Dengan demikian suatu ide, barang, kejadian, hal‐hal yang praktis, metode, barang-barang buatan
manusia yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang
atau sekelompok orang (masyarakat), baik itu berupa hasil invention maupun discoveri yang digunakan untuk
mencapai tujuan tertentu dalam hal tujuan pendidikan nasional tidak akan
bearti sama sekali. Maka keperluan akan ide-ide kreatif dalam mewariskan nilai-nilai
karakter bngsa sudah seharusnya melalui karya-karya inovatif.