Saifullah Idris, Secara etimologi: Karakter berasaal dari kata "charassein" (Yunani) character (inggris); watak, tabiat,
sifat, membuat tajam, Bahasa Arab: Thabiat, akhlak, sajiiyah, syakhshiiyah. Dalam bahasa Indonesia
karakter dimaknai dengan watak, yaitu sifat-sifat hakiki seseorang atau suatu
kelompok atau bangsa yang sangat menonjol sehingga dapat dikenalidalam berbagai
situasi ataumerupakan trade mark orang, kelompok atau bangsa tersebut. Makan karakter
itu adalah Sifat pribadi Yg relatif stabil pd diri individu yg menjadi landasan
bg penampilan perilaku dlm standar nilai & norma yg tinggi. Sifat pribadi:
ciri-ciri yang ada didlm pribadi seseorang yang terwujudkan dalam tingkah laku.
Relatif stabil: suatu kondisi yang apabila sdh terbentuk akan tidak mudah diubah.
Landasan: kekuatan yg pengaruhnya sangat besar/dominan dan menyeluruh terhadap
hal-hal yg terkait langsung dgn kekuatan yang dimaksud. Penampilan perilaku:
aktivitas individu/kelompok dlm wilayah kehidupan tertentu spt: agama, ekonomi,
hukum, keluarga, negara, pekerjaan dan lain-lain. Selain itu, ada beberapa kata
yang sepadan dengan kata-kata karakter, yaitu Moral, karakter adalah sikap dan
kebiasaan seseorang yang memungkin dan mempermudah tindakan moral; karakter
merupakan kualitas moral seseorang.jika mempunyai moralyang baik, maka akan
memiliki karakter yang baik yang terwujud dalam sikap dan prilaku sehari-hari.Etika
dan moral memiliki makan yang sama namun berasal dari bahasa yang berbeda.
Etika, Yunani, ethos;kebiasaan, adat, watak, sikap, cara berpikir. Moral,
Latin, mores; kebiasaan atau adat.Akhlak, Arab, khuluq; perangai, tabiat, adat.
Secara istilah: akhlak adalah kondisi jiwa seseorangyang mendorongnya untuk
melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melaluipertimbangan pikiran (lebih dulu),
dipikirkan, dan tanpa ditimbang-timbang. Atau sifat yang tertanam dalam jiwa
dan daripadanya timbulperbuatan yang mudahtanpa memerlukan pertimbangan. Dan Budi
pekerti terdiri dari beberapa pengertian: Alat batin yang merupakan panduan
akal dan perasaan untuk menimbang baik dan buruk Tabiat, akhlak, watak,
Perbuatan baik, Daya upaya, ikhtiar dan Akal. Dengan demikian,
karakter individu itu lahir memancar dari hasil olah pikir, olah hati, olah
rasa dan karsa, serta olah raga yang mengandung nilai, kemampuan, kapasitas
moral dan ketegaran dalam menghadapi kesulitan dan tantangan. Olar pikir:
proses nalar guna mencari dan menggunakan pengetahuan secara kritis, kreatif,
dan inovatif menhasilkan pribadi cerdas (kognitif). Olah hati: perasaan
sikap dan keyakinan/keimanan yang menghasilkan pribadi jujur (afektif). Olah
rasa dan karsa: kemauan yang tercermin dalam kepedulian. Dan Olah raga:
proses persepsi, kesiapan, peniruan, manipulasi dan penciptaan aktivitas baru
yang disertai dengan sportivitas menghasilkan pribadi yang tangguh. Sedangkan makna
Pendidikan karakter,Secara sempit dapat diartikan dengan Program pendidikan karakter sebagai
upaya membangun kesadaran melakukan berbagai kebajikan untuk menciptakan dunia
yang lebih baik. Pendidikan karakter mengajarkan kebiasaan cara berpikir dan
berprilaku yang membantu individu untuk hidup dan bekerja bersama sebagai
keluarga, masyarakat dan warga negara serta membantu mereka untuk
membuatkeputusan yang dapat dipertanggungjawabkan. Secara lebih luas, Sebagai pendidikan
nilai, pendidikan moral, pendidikan budi pekerti, pendidikan watak, yang
bertujuan: mengembangkan kemampuan peserta didik dalam memberikan
keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik, dan mewujudkan kebaikan itu dalam
kehidupan sehari-hari degan sepenuh hati. Memiliki Keteraturan setiap
tindakan dan diukur berdasarkan hirarki nilai. Nilai menjadi pedoman normatif
setiap tidakan. Koherensi yang memberikan keberania, membuat seseorang
tangguh pada prinsip, tidak bimbang pada situasi baru/takut risiko. Otonomi,
seseorang menginternalisasikan aturan dari luar sampai menjadi nilai-nilai bagi
pribadi. Keteguhan dan kesetiaan, daya tahan seseorang guna mengingini apa yg
dipandang baik. Kesetiaan adalah dasar bagi penghormatan atas komitmen yg
dipilih.