Demokrasi
sebagai sebuah model kehidupan yang berasosiasi, kedengarannya sama dengan apa
yang dipercaya pada sebuah lingkungan belajar seharusnya juga ditampilkan.
Dewey, mendukung pengalaman-pengalaman edukatif dalam lingkungan belajar yang
menyadari bahwa interaksi dan kontinuitas antara anggota dari sebuah pengalaman. Kepercayaan Dewey bahwa belajar terjadi dalam
situasi sosial, melalui pengalaman-pengalaman yang bersifat komunikatif. Dalam
observasi-observasinya tentang sekolah-sekolah yang menjadi model, dia mendiskusikan
hasil-hasil yang panjang jangkauannya berdasarkan fakta di mana perkampungan
sekolah terletak dalam sebuah masyarakat yang demokratis, dan benar-benar
merefleksikan kondisi-kondisi masyarakat tersebut.
Melihat bahwa
belajar terjadi di mana komunikasi dan partisipasinya merupakan faktor-faktor yang
sangat esensial. Cuffaro menyarankan bahwa filsafat pendidikan Dewey
menimbulkan visinya tentang masyarakat
yang demokratis. Di samping itu, dia menyatakan bahwa visinya tentang demokrasi
Mendatangkan pluralitas dan perbedaan, menolak rintangan-rintangan yang
bercerai-berai dan berpisahpisah.
Boisvert, juga
membagi pandangan ini kepada tiga karakteristik demokrasi berdasarkan pendirian
Dewey tentang demokrasi sebagai sebuah ide sosial, yaitu: 1. individuality,
2. freedom dan equality, dan 3. fluid social relation.
1. Individuality
adalah sebuah istilah yang menunjukkan egosentris yang memisahkan kita dari
yang lain, tetapi individuality menekankan keunikan dan bakat-bakat
khusus apa yang diberikan kepada kelompok. Melalui perkembangan setiap
individu, sehingga mampu berkontribusi kepada masyarakat menurut cara kita
sendiri. Sebaliknya, jika kita fokus pada individualism, maka kita tidak
menanamkan ide-ide demokrasi selama kita tidak membentuk sebuah model kehidupan
yang berasosiasi dengan yang lain. Sementara, kita fokus pada
individualindividual itu sendiri, daripada bagaimana individualitas seseorang
dapat menguntungkan masyarakat. Dalam sebuah demokrasi, para anggota cemas
mengenai apakah tindakan-tindakan dan keputusan-keputusan mereka dapat mempengaruhi
anggota masyarakat yang lain, dan cara mereka memberikan kontribusi terhadap perkembangan
masyarakat.
2. Freedom dan
equality meliputi lebih
dari ketidakleluasaan atau persamaan sejenis. Secara langsung, mereka
berhubungan dengan perkembangan personal. Kata-kata yang digunakan sekarang
menggambarkan arti kebebasan yang sebenarnya. Dewey memberi wewenang (empower), perjanjian
(engagement), dan kapasitas (effectuate), untuk bertindak dengan cara-cara
yang mempertinggi perkembangan. Kata-kata ini menunjukkan pada kepentingan untuk
berkembang secara individual. Demikian juga, equality tidak berarti sama
atau serupa saja, tetapi jauh dari itu. Lebih
suka, menyarankan kekhasan yang tidak dapat digantikan dan membuatnya
mungkin untuk menjadi dinilai bersama. Lagi pula, melalui kekhasan dan kesempatan
untuk mengembangkan bakat-bakat yang berbeda dapat dibagi dengan yang lain, kita
dapat mengembangkan seperti individuindividu, demikian juga Dalam berasosiasi dengan
yang lain. Kita mempunyai kesempatan menilai yang lain terhadap kekhasan-kekhasan
mereka dan menjadi bernilai bagi kita. Belajar untuk menghargai perbedaan-perbedaan yang lain, kita harus
mengerti perbedaan-perbedaan kita melalui keterbukaan orang yang berbeda dengan
kita.
3. Fluid social relations, Hubungan-hubungan sosial yang tidak kaku dan
saling memahami antara satu dengan yang lainnya. Hubungan-hubungan sosial yang
tidak kaku tersebut berhubungan dengan sebuah kemampuan masyarakat untuk
menyerap batasan-batasan yang dimiliki oleh setiap kelompok-kelompok sosial
yang berbeda-beda. Anggota-anggota yang mempunyai kelebihan dari bermacam-macam
kelompok tersebut dapat berpartisipasi atau berpindah ke dalam setiap kelompok-kelompok
yang lain, masyarakat demokratis
memahami apa yang dihadapi oleh setiap anggotanya terhadap perbedaan-perbedaan
yang lain. Ini boleh dilakukan untuk mengikat masyarakat secara bersama-sama, dan
membongkar rintangan-rintangan di antara sesama mereka