Seminar setengah hari yang
di adakan oleh pengurus Wilayah Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia tersebut,
menampilkan beberapa pemateri untuk membicarakan tentang apa yang telah dicapai
oleh Bapak Presiden Jokowi pada periode pertama kepemimpinannya, yang membawa
ide atau visinya tentang NAWACITA. Apakah nawacita tersebut sudah berhasil
mensejahterakan masyarakat Indonesia ataukah sudah sampai dimana proses dan
keberhasilan yang sudah dicapai pada era lima tahun pertama kepemimpinannya
bapak Jokowi. Ini lah tujuan dari seminar tersebut yang dihadiri oleh
mahasiswa-mahasiswa dan sivitas akademika Universitas Islam Negeri Ar-Raniry
dan juga masyarakat secara umum.
Pada kegiatan tersebut,
banyak pemateri yang menyampaikan ide dan anlisisnya terhadapa topik yang
diberikan oleh panitia seminar. Pemateri yang hadir, diantaranya adalah bapak
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UIN Ar-Raniry, Dr. Saifullah,
M.Ag; bapak kepala bidang Humas POLDA Aceh, Kombelpol, Ery Apriono; Bapak
Fachrul Razi, MIP, anggota DPDRI asal Aceh; Bapak Dr. Fajran Zain, MA,
Akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan UIN Ar-Raniry; dan bapak
Bardan Sahidi, Anggota DPRA, dan moderator saudara Tahmidillah.
Kegiatan tersebut
sangat menarik karena pembicara yang hadir memiliki berbagai perspektif tentang
keberhasilan konsep Nawacita bapak Jokowi pada era lima tahun pertama beliau
memimpin. Bagi yang oposisi, tentunya memiliki perspektif dan pandangan yang
berbeda dengan para pendukung ide-ide dan program-program yang ditawarkan dan
yang telah dikerjakan oleh bapak Jokowi pada lima tahun pertama tersebut. Mereka
yang oposisi mengatakan ide-ide dan program bapak Jokowi pada era lima tahun
pertama adalah masih sebatas pencitraan dan banyak programnya yang belum
berhasil atau bahkan tidak berorientasi pada pengembangan masyarakat. Walaupun sebenarnya
apa yang telah dilakukan tersebut merupakan ide-ide dan program-program
brilliannya. Untuk itu, menurut mereka bapak Jokowi harus banyak mengevaluasi
berbagai program yang tidak pro rakyat dan juga perlu mempertimbangkan kembali
program-program yang belum dijalankan supaya untuk tidak dijalankan lagi pada
era lima tahun kedua kepemimpinannya. Demikian disampaikan oleh beberapa pemateri
yang hadir. Dan ini adalah sebuah perspektif yang mereka lihat dan juga dari
cara pandang mereka terhadap kinerja bapak Jokowi pada era lima tahun pertama
kepemimpinannya.
Di samping itu, ada
pemateri yang melihat dari persepktifnya juga tentang apa-apa yang telah
dilakukan oleh bapak Jokowi pada era lima tahun pertama kepemimpinannya. Bagi
mereka seperti bapak wakil rektor III UIN Ar-Raniry mengatakan bahwa baginya
apa yang dilakukan oleh bapak Jokowi adalah sedah dapat dikatakan berhasil. Walaupun
secara keseluruhan belum merata, ini mengingat Indonesia yang sangat luas
sehingga membutuhkan waktu yang memadai untuk merealisasikan program-programnya
yang lebih merata sehingga disini butuh kepada sebuah proses. Proses itu adalah
sebuah keniscyaan kerena Indonesia belum sampai seratusan tahun merdeka. Tapi sudah
dapat bersaing dengan Negara-negara maju lainnya bahka pada tataran tertentu
Indonesia yang mempimpin mereka pada forum-forum internasional. Selain itu,
dapat juga dipahami bahwa Indonesia tidak sama dengan negara-negera Eropa dan
Barat hari ini karena mereka jauh dan telah lama merdeka, pada hal mereka juga
telah mengalami masa-masa kegelapan. Dengan berkat perjuangan dan kerja keras
mereka sehingga mereka dapat keluar dari keterpurukannya. Hal yang sama dialami
oleh bangsa Indonesia seperti mereka bahkan lebih dari mereka karena Indonesia
lebih kaya dari mereka baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam yang
dimiliki oleh Indonesia.
Hal yang sama juga
disampaikan oleh pemateri lainnya, ada yang mendukung dan ada juga yang bisa
menerima apa yang telah dilakukan bapak Jokowi dengan Nawacitanya pada era lima
tahun pertama, ini merupakan sebuah dinamika yang harus dihormati, di evaluasi
dan dianalisis lebih mendalam lagi mengingat pendapat atau argumentasi-argumentasi
tersebut memang diperlukan dalam sebuah pemerintahan yang demokratis. Dengan adanya
ide atau pendapat-pendapat tersebut maka dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan-pertimbengan dalam melakukan program-program pemerintah ke depan. Tetapi
secara garis besar dari semua pendapat
yang muncul dalam seminar tersebut menunjukkan keberhasilan Nawacita bapak
Jokowi dalam memimpin Negara ini pada lima tahun pertama dan sangat diharapkan
oleh semua masyarakat Indonesia supaya pada masa lima tahun kedua ini juga
diikuti dengan keberhasilan-keberhasilan yang dilakukan pada era lima tahun
pertama.
Adanya ide atau
pendapat yang berbeda merupakan suatu rahmat bagi Negara ini dan ini juga alternative-alternatif
pintar dalam melanjutkan keberhasilan-keberhasilan yang akan Nampak pada
periode kedua kepemimpinan bapak Jokowi. Bagi masyarakat hanya mengharapkan
suatu kedamaian dan kemakmuran bagi mereka karena tanpa kedamaian dan kemakmuran apa yang
dilakukan adalah sia-sia dan tujuan dari Negara ini tidak tercapai. Oleh karena
itu, dengan adanya seminar-seminar seperti ini maka tentunya program-program
dan ide-ide cemerlang akan selalu muncul, semoga Negara ini dapat mewujudkan
kemakmuran dan kedamaian bagi rakyatnya dan dengan Nawacita tersebut
program-program pembangunan Indonesia ke depan akan semakin jelas dan strategis.